Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Nias Barat menggelar Yudisium Sarjana Angkatan Ke-4 dan 5 di Gedung Rumah Susun STTAM Nias Barat, Selasa 23 Juli 2024. Acara ini menjadi momen kebahagiaan bagi para calon wisudawan dimana hari ini mereka akan menikmati proses yang telah mereka jalani selama ini. Kegiatan diawali dengan prosesi Yudisium yang diikuti oleh ibu pengkhotbah, Tim Yayasan Real Love Indonesia, Bapak/Ibu Dosen dan seluruh peserta Yudisium.
Setelah kegiatan Yudisium dibuka, maka dilanjutkan dengan kata pembukaan oleh ketua panitia Safatulus Giawa, M.Pd.
“Hari ini kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan anugerah-Nya, kita bisa berkumpul bersama dengan penuh sukacita. Yudisium memberikan sebuah momen kesejukan. Dimana angkatan 4 dan angkatan 5 telah melewati proses berfikir sistematis. 52 orang hari ini akan Yudisium. Karakter, spritual, dan prinsip yang benar hendaknya terus ada dalam diri anak-anak kami. Sebagaimana tema kita hari ini yaitu Integritas. Integritas adalah sifat Allah yang tidak bercela dan sempurna. Allah mau kita semua punya integritas. Karena integritas menjadi salah satu nilai kualitas kita. Tidak hanya pekabar injil melainkan semua orang Kristen.”. Ujarnya.
STTAM tidak mencetak Ijazah secara instan karena STTAM memiliki prinsip bahwa gelar harus bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan manusia. Bukan STTAM tidak memberikan kemudahan. melainkan STTAM berpegang pada prinsip. Oleh sebab itu panitia memberikan tema yaitu: Integritas. setelah itu dilanjutkan dengan ibadah.
Pada kesempatan ini salah seorang perwakilan Yudisium menyampaikan kata sambutan. Ia menyampaikan bahwa: Selama 4 tahun kami diajar, didik dan dibina demi satu tujuan yaitu bagaimana kami bisa sukses. Selama 4 tahun kami mengalami proses dan kini tiba saat ini kami dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana. Banyak cerita yang kami lalui ketika masuk asrama, ada sukacita dan juga dukacita. Kesuksesan kami kami tidak terlepas dari dukungan bapak/ibu dosen yang telah mendidik dan membentuk kami dengan setulus hati tanpa mengenal istilah lelah. Terimakasih kepada Bapak/ibu tim Yayasan Real Love Indonesia yang telah berjuang keras untuk mencari kebutuhan operasional kami selama ini. Kami sungguh tidak bisa membalas semua kebaikan bapak/ibu. Selama 4 tahun kami dibentuk pastinya ada banyak kesalahan kami kepada Bapak/ibu dosen dan juga tim Yayasan Real Love Indonesia sebab itu pada kesempatan yang indah ini, kami meminta maaf dan harapan kami bapak/ibu terus membawa kami dalam doa supaya kami dimampukan dan diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam melayani jiwa-jiwa kemanapun Tuhan utus kami.
Sementara itu, ketua STTAM Nias Barat, Budieli Hia M.Th menyampaikan pesan penting melalui sambutannya. Ia berkata bahwa: “benih yang ditanam selama ini mulai tumbuh dengan hasil yang baik. Apa yang kita mulai dari tempat ini, tidaklah sia-sia. Hari ini kamu bisa tambahkan gelar dinamamu. Tetapi ingat ketika kamu berada di tengah-tengah masyarakat, gereja, keluarga, kamu adalah sarjana. Sarjana berarti harus mampu menjadi motivator, penggerak, pembawa pembaharuan ke arah yang baik. Kamu berbeda dengan lulusan yang lain karena disini kamu sudah dilatih dengan berbagai keterampilan. pergunakan itu semua untuk menjadi berkat. Kepada orang tua mahasiswa kami merindukan bapak/ibu mengijinkan anak-anak kita untuk pergi menjadi hamba Tuhan kemanapun Tuhan mau utus mereka.” Ucap ketua STTAM Nias Barat.
Lebih lanjut Ketua Yayasan Real Love Indonesia menegaskan kalau sampai saat ini Tuhan sudah tolong. Skill dan talenta akan membuat kita cepat naik ke puncak. Tetapi karakter yang akan membuat kita bertahan pada puncak itu. Orang jujur akan dipakai Tuhan. Pertahankan integritas.
Dilanjutkan dengan sambutan pembina Yayasan Real Love Indonesia, Jeverson Duha, S.E
Di kampus kita tidak mencetak ijazah secara instan, melainkan melahirkan bibit-bibit unggul dengan melewati berbagai proses. Inj bisa terwujud karena hubungan yang intim dengan Tuhan.
“Setiap kita tidak bisa memisahkan diri dari Kristus. Karena kita hanya pengerja. Allahlah yang punya Visi. Tuhan menaruh sebagian Visi-Nya di dalam hati kita, untuk kita kerjakan tentunya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Ketika kita memisahkan diri dari Kristus, maka pastinya yg kita kerjakan bukanlah keinginan Tuhan melainkan keinginan dan maunya kita sendiri. ijinkan Tuhan merevisi hidupmu. Dan ingat tugas utama mu ialah melakukan amanat agung. Sebab mereka menantikan kita menjadikan mereka murid Kristus.” Tegasnya.
Di akhir kegiatan Pak Waket III, Dr. Kejar Hidup Laia, M.Th menyuruh para peserta Yudisium datang kepada orang tua masing-masing untuk mengucapkan terimakasih atas pengorbanan dan perjuangan meraka selama ini. Suasana sedih, sukacita, haru dan bangga mewarnai acara ini. Orang tua dan peserta Yudisium tidak bisa menahan air atas pencapaian yang diraih.